"ingat! kenapa?"soal aku kembali. hairan. sekian lama nama itu tidak disebutnya.
"kau ingat yang kau pernah kata mungkin ada hikmah kenapa aku dan dia tak disatukan"terangnya satu persatu. sambil memberikan aku bayangan keadaan beberapa tahun lalu saat dia benar-benar rebah ditinggalkan lelaki itu.
"aku bersyukur sangat..sangat2 bersyukur...sungguh Allah itu Maha Pengasih Fuzah...kau tahu apa hikmahNya?"
aku menggeleng. penuh teruja.
"He is a gay"
kelu. aku terbungkam.
"are you serious!..jangan main-main benda ni.."balas aku sangat terkejut.
"tak akan aku berani main-main dengan soal maruah dan harga diri orang"katanya membela.
"Astaghfirul Lah- al-’adzîm al-ladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayya- l-qayyûm wa atûbu ilaih"
lantas bahunya aku rangkul. dalam keharuan perlahan aku berdoa...sangat dalam penuh mengharap
"Ya Allah...anugerahkanlah kami jodoh yang terbaik...jodoh yang KAU redhai...selamatkanlah kami dunia dan akhirat..lindungilah kami..Wahai Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"
"Ya Allah...anugerahkanlah kami jodoh yang terbaik...jodoh yang KAU redhai...selamatkanlah kami dunia dan akhirat..lindungilah kami..Wahai Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"
1 comment:
Ya Allah, Fuzah,
takutnya nak menghadapi hari muka..takutnya nak berdepan dengan dunia
Post a Comment